Beberapa Cara Membuat Artikel Yang Menarik | Raden Ireng

Beberapa Cara Membuat Artikel Yang Menarik

 
Saya mulai dulu dari membuat artikel yang menarik. Karena memang dari sekian banyak konten website yang ada, konten dalam bentuk teks/artikellah yang banyak dicari orang. Karena konten dalam bentuk teks inilah informasi dapat disampaikan dengan lengkap tanpa memerlukan kuota internet yang banyak.

Selain itu, jika kita bisa membuat konten artikel yang menarik maka peluang besar visitor akan berkunjung itu semakin besar. Lalu, artikel yang bagaimana yang menarik itu?

Ya, menarik disini ada dua pandangan, yaitu menarik bagi pengunjung dan menarik bagi google. Karena, banyak orang yang tidak mau repot yaitu asal menerjemahkan artikel dari bahasa asing ke Indonesia hanya dengan modal google translate saja.

Lalu, bagaimanakah kita bisa menulis artikel dengan baik? Ya, menulis artikel dengan baik itu tidak mudah. Mengapa tidak mudah? Karena ada banyak sekali aspek-aspek yang harus kita penuhi supaya orang itu “betah” untuk membaca artikel yang kita tulis. Nah apa saja kriteria artikel yang menarik itu?

Aspek pertama  agar artikel itu menarik adalah menggunakan gaya bahasa yang khas. Coba Anda kunjungi web seperti malesbanget.com kemudian dibandingkan gaya bahasanya di rocketmanajemen.com tentu saja berbeda bukan?

Nah, point ini yang akan saya jelaskan. Gaya bahasa ini akan menjadi “identitas” untuk website yang kita buat.

Ada website dengan konten artikel yang sangat baku, sebut saja wikipedia. Atau website dengan gaya bahasa yang semi-baku artinya tidak baku-baku banget seperti portal berita kompas.com, detik.com atau rocketmanajemen.com sendiri.

Rocket manajemen ini saya desain dengan gaya bahasa yang sedang-sedang saja, artinya saya tidak ingin dalam penyampaian terkesan kaku, tapi juga tidak ingin terlalu bebas.

Selain dari gaya bahasa penyampaiannya unsur-unsur pendukung lainnya juga sangat penting, seperti gambar, video, dll. Untuk lebih rincinya mari kita bahas step by step untuk membuat konten yang menarik :

1. Mulailah dengan Riset!
Ya apapun itu kita wajib memulainya dengan riset. Mengapa hal ini begitu penting?

Tanpa riset maka artikel yang kita buat ini serasa “hampa”. Karena kita tidak tahu arah dari pembahasan yang ada dalam artikel itu sendiri.

Riset disini ada banyak hal, yang pertama adalah riset kata kunci. Riset kata kunci ini begitu penting karena jika tidak kita riset terlebih dahulu maka kita bisa saja membuat konten yang sepi peminat. Buat apa konten bagus-bagus kalau tidak ada yang baca? Kecuali buku diari pribadi.

Dalam mendatangkan pengunjung memang ada banyak cara, yaitu melalu mesin pencari dengan teknik search engine optmization dan juga dengan sosial media menggunakan teknik social media optmization. Keduanya ini bisa dikatakan “berbanding terbalik” tapi juga bisa saling menguatkan satu sama lain.

Sekarang ini adalah eranya “konten viral”, yaitu konten yang kesebar dengan begitu massive melalui sosial media. Inti dari konten viral ini adalah membuat artikel se “bombastis mungkin” supaya orang penasaran, emosinya naik dan akhirnya dengan sukarela akan share artikel tersebut.

Cara ini sebenarnya syah-syah saja malah terhitung bagus untuk meningkatkan “brand” website kita. Tapi, yang jadi masalah adalah banyak para pelaku internet marketer yang menggunakan teknik “black hat”. Dimana letak black hatnya?

Poin salahnya ada pada kontenya! Mereka asal membuat konten yang membuat orang lain itu penasaran, tidak mempedulikan ini fakta atau bukan, pokoknya asal ngeviral it’s oke!

Praktik seperti ini sangat massive sekali, dimana berita-berita hoax (tidak sesuai dengan fakta) sangat mudah untuk mendapatkan viral. Jika berita hoax ini tersebar maka secara tidak langsung maka kita sama juga menyebarkan kebohongan! Meskipun visitor banyak, tetapi tetap saja kita menebar keburukan.

Selain membuat konten yang “ngawur” dan asal bom bastis, cara lain agar konten itu menjadi viral adalah dengan membuat konten “hate speech”. Artinya membuat konten yang menebarkan kebencian. Misalkan menjelek-jelekkan salah satu figur tertentu.

Jika kita cermati tidak sedikit yang menggunakan cara ini, dengan segala macam cara menebar kebencian dan menulisnya di website agar orang mau mengunjungi website tersebut.

Ini juga tak kalah parahnya bila dibandingkan dengan berita hoax! Malah lebih buruk, karena penebar kebencian itu tentu saja menulis konten berdasarkan subyektif bukan obyektif.

Artikel Terkait : 5 Peluang kerja Sampingan untuk Mahasiswa dan Pelajar

Saran saya hindari menggunakan 2 penyajian konten seperti itu, meskipun visitor kita banyak tetapi nilai attitude dan keberkahannya tidak ada. Naik paling hanya sebentar saja, tidak akan bisa long tail.

Lalu bagaimana membuat konten viral yang bagus itu?

Yang pasti untuk menciptakan konten viral yang bagus kita harus membuat konten yang bermanfaat bagi banyak orang. Ini adalah salah satu persamaan penyajian konten bila promosi lewat sosial media serta mesin pencari, keduanya haruslah artikel yang bermanfaat.

Kalau lewat sosial media itu konten yang dibutuhkan orang, kalau konten di mesin pencari itu konten yang di butuhkan orang lain. Ibarat kalau sosial media itu seperti sales door to door, jadi salesnya yang menawarkan. Kalau search engine itu ya pelanggan yang datang ke tokonya untuk bertanya dan membelinya.

Kalau artikel yang Anda sajikan itu terasa bermanfaat tapi tidak ada orang yang mencarinya maka lebih baik menggunakan sosial media. Masih belum paham?

Tau website daily social yang terkenal seperti hipwee ataupun cerpen? Keduanya memuat konten yang unik dan bermanfaat sekali terutama untuk anak-anak muda. Tapi, apa iya konten yang mereka buat itu pernah terpikirkan oleh Anda sehingga Anda menuliskannya di mesin pencari? Tidak bukan?

Model konten seperti inilah yang sangat cocok dipromosikan lewat sosial media, karena artikel ini “sangat anak muda banget” sehingga para pengguna facebook yang menjadi “target audience” akan sangat sukarela membagikan ke beranda mereka. That’s point!

Point lainnya adalah konten yang menggunakan sosial media sebagai media utama untuk berpromosi memiliki sifat yang sama yaitu “short tail”. Artinya kontennya bersifat musiman tidak abadi. (Baca : Macam-macam Keyword/Kata Kunci)

Kalau di mesin pencari kita bisa menyajikan konten dengan 2 tipe, baik long tail maupun short tail. Karena keduanya dapat dipromosikan secara efektif melalui mesin pencari.

Long tail adalah jenis konten yang bersifat “tahan lama”. Contoh long tail konten adalah sebagai berikut :

Cara bermain badminton yang baik
Cara “skak mat” dalam sekali main
Berapa ukuran standard bola dalam permainan basket?
Berapa ukuran lapangan sepak bola?
Apa definisi dari manajemen?
Sudah paham maksudnya? Contoh pertama yaitu, cara bermain badminton yang baik. Nah, dari dulu, sekarang ataupun nanti di masa depan cara bermain badminton ya begitu-begitu saja bukan? Kita bisa menyajikan konten lengkap cara bermain badminton dengan baik, mulai cara memulai servis, cara smash,dll.

Lalu konten dengan judul, berapa ukuran lapangan sepak bola? Dari jaman dulu sampai sekarang ukuran lapangan sepak bola itu sama bukan? Jadi kita tidak perlu mengubahnya sepanjang waktu, cukup buat 1 konten dan bisa bersifat “abadi”.

Artikel Terkait : 4 Peluang Usaha Sampingan Berdasar Hobi dan Menjanjikan!

Tidak mungkin bukan Anda mencari konten cara bermain badminton yang baik di sosial media? Apalagi mencari tau ukuran lapangan sepak bola di facebook, twitter, apalagi instagram.

Pasti mencari artikel-artikel tersebut melalu mesin pencari bukan? Nah itu perbedaan utamanya antara konten untuk sosial media dengan konten untuk mesin pencari. Lalu, mana yang lebih baik?

Keduanya sama baiknya, artikel dengan type short tail sangat bagus untuk mendongkrak visitor secara cepat dan “instan” tetapi tidak bagus untuk jangka panjang. Sedangkan artikel long tail itu bagus untuk jangka panjang, tapi sangat tidak dianjurkan untuk mendapatkan visitor dengan cepat. Karena paling tidak kita perlu waktu 6 bulan untk menjaring pengunjung dengan menggunakan artikel long tail.

Jadi, saran saya gunakank kombinasi keduanya. Short tail dengan long tail, short tail untuk mendongkrak visitor secepatnya dan long tail untuk membackup visitor jika short tail sudah tidak ngetrend lagi.

Lalu bagaimana melakukan risetnya?

Riset untuk jangka panjang bisa menggunkan google adword keyword planner sedangkan untuk short tail bisa menggunakan google trends. Lebih jauhnya akan saya bahas di artikel tentang riset kata kunci berikutnya.

2. Informasikan selengkap mungkin.
Setelah kita melakukan riset terhadap artikel apa yang akan kita buat selanjutnya adalah memulai untuk menulisnya.

Eits……

Tapi…. Kita tidak hanya membuat konten saja, tapi kita harus mementingkan “kualitas”. Kalau kamu sudah cukup lama menggeluti dunia bisnis online atau internet marketing maka sudah tidak asing dengan istilah AGC bukan? Atau AGK?

Nah, AGC adalah kependekan dari Auto Generated Content, jadi gampangnya kita menginstall plugin di website kita yang berguna untuk membuat konten secara otomatis.

Kalau AGK adalah kependekan dari Auto Generated Keyword, jadi intinya plugin ini bisa mengenerate banyak keyword untuk 1 buah konten saja.

Keduanya itu bisa dikatakan sebagai teknik black hat, karena apa? Dengan menggunakan kedua teknik itu kita bisa dikatakan “membohongi visitor”. Selain itu kualitas konten yang disajikan itu sangat buruk! Bahkan tidak bisa dibaca oleh manusia (hanya bisa dibaca oleh mesin pencari).

Artikel Terkait : 8 Bisnis online yang patut di coba

Pada umumnya AGC dan AGK itu tidak bisa bertahan lama, paling lama hanya 6 bulan, kalaupun lebih dari itu maka mereka beruntung saja, rata-rata hanya berumur 2-3 bulan saja.

Nah, karena itulah saya sangat sarankan jangan pernah menggunakan teknik AGC atau AGK atau apalah namanya yang menggunakan konsep seperti itu. Mari kita menggunakan cara “alami” tapi manjur sepanjang waktu.


Content is “King” (Gambar : brandlearning.com)
Kualitas konten itu nomor 1, lebih baik artikel sedikit tapi sangat berkualitas daripada artikel ribuan tapi asal buat apalagi hasil dari AGC.

Nah bagaimana membuat artikel yang menarik itu?

Artikel yang menarik itu adalah artikel yang lengkap. Lengkap disini pembahasannya tidak setengah-setengah.

Penggunaan elemen-elemen penunjang juga sangat penting dalam meningkatkan kualitas artikel yang kita buat. Elemen-elemen itu antara lain adalah :

a. Gambar / Foto / Illustrasi
Yang pertama adalah gambar. Ya, artikel dengan gambar sebagai penunjangnya akan lebih menarik daripada hanya tulisan panjang tanpa ada gambar sama sekali.

Tapi….

Ya ada tapinya… Kita tidak boleh asal mencatut gambar dari internet, karena setiap gambar memiliki license yang berbeda-beda.

Cara paling mudah memang mencari gambar lewat google images memang salah satu fitur google ini sangat bermanfaat sekali bagi kita. Google images banyak kelebihannya, seperti pencarian gambar yang mudah, berkualitas, serta kita bisa mencari gambar berdasarkan gambar.

jadi.. google memiliki semacam algoritma yang mampu mendeteksi gambar yang kita upload lalu mencari gambar yang sama berdasarkan gambar tersebut.

Selain itu di google kita juga bisa menfilter gambar yang ditampilkan saja, lihat gambar dibawah ini :


Memfilter Pencarian di Google Image
Di gambar diatas sudah jelas bukan? Disana kita bisa memfilter gambar yang tampil dari ukuran, warna, type, title, hingga license dari tiap image itu sendiri.

Jika kamu males lewat google image berikut ini adalah situs yang dapat digunakan untuk mencari gambar gratis di internet :

http://www.freephotos.se/
https://pixabay.com/
https://unsplash.com/
http://goodfreephotos.com/
https://picjumbo.com/
http://gratisography.com/
http://www.unprofound.com/
http://isorepublic.com/
http://www.pdpics.com/
http://www.alexanderwild.com/Professional/Public-Domain/
http://pickupimage.com/
http://www.mypublicdomainpictures.com/
http://www.rgbstock.com/
http://littlevisuals.co/
http://www.1millionfreepictures.com/
http://www.copyrightfreephotos.com/
http://www.burningwell.org/
http://freerangestock.com/
http://www.imageafter.com/
http://www.pexels.com/
http://www.public-domain-photos.com/
http://www.designerspics.com/
http://publicphoto.org/
http://www.morguefile.com/
http://www.photos-public-domain.com/
http://www.picdrome.com/page/gallery
http://albumarium.com/
http://publicdomainarchive.com/
Ada sekitar 28 website yang dapat kita gunakan untuk mencari gambar gratis di internet. Gambar-gambar yang kita download dari website tersebut berlicense CC, alias kita bebas menggunakan, mengedit, mendistribusikan, baik untuk penggunaan personal ataupun komersial.

Tapi…

Mungkin kamu tidak terlalu suka dengan gambar “real” alias foto, kita juga bisa mendownload secara gratis gambar vector atau kartun. Tempat favorit saya adalah mendownload dari freepik


Freepik Situs Download Vector Gratis Terbaik
Gambar-gambar ilustrasi di website rocket manajemen ini juga banyak saya ambil dari freepik. Karena memang kualitas vectornya sangat baik, tidak kalah dengan vector-vector yang berbayar.

Selain freepik ada juga situs vector lain yang gratis yaitu :

http://all-free-download.com/free-vectors/
http://publicdomainvectors.org/
https://openclipart.org/
http://www.clker.com/
Nah, silahkan mencari gambar-gambar terbaik untuk website kamu. Tapi… ingat meskipun gambar yang disajikan itu FREE tapi jangan pernah sekalipun mengklaim bahwa gambar itu 100% milik kamu. Karena itu sama saja kita tidak menghargai mereka yang telah membuat gambar/vector tersebut dengan susah payah.

b. Gunakan Video/Audio
Selain penggunaan foto ataupun gambar penggunaan video dan audio juga cukup bisa meningkatkan kualitas konten/artikel yang kita buat.

Audio dan video ini akan lebih memperkaya konten kita, sehingga informasi yang disampaikan oleh user itu lebih tersampaikan. Karena mungkin setiap informasi itu tidak cukup hanya lewat tulisan saja.

Saya juga menggunakan video untuk beberapa konten saya, salah satunya disini. Jadi, kita bisa mengembed video dari situs penyedia video seperti youtube. Meskipun video itu bukan milik kita tapi tidak ada salahnya kita mengembed video tersebut, apalagi jika video itu sangat berkaitan erat dengan konten yang kita miliki.

c. Menyajikan Data Dalam Bentuk Tabel / Infografik
Terakhir adalah kita bisa menyajikan data untuk memperkuat argumentasi artikel kita.

Data ini sangat penting, apalagi jika artikel kita membahas tentang hal yang dapat dihitung. Misalkan jumlah kemiskinan di Jakarta, jumlah pengguran di Indonesia. Kita tidak bisa berargumen asal jika tidak memiliki data yang kuat.

Sekarang ini sedang ngetrend untuk membuat infografik, karena dengan menggunakan infografik data yang disampaikan itu dapat dengan cepat diterima dan dipahami oleh pembaca dibanding dengan menggunakan tabel konvensional. Contohnya seperti yang saya ambil dari website techinasia indonesia


Contoh Infografik
3. Saat Nulis Jangan Terlalu Mikir SEO tapi Jangan Lupakan
Nah, bagian ini yang bisa saya katakan “agak susah”.

Ya, saat kita menulis sebuah artikel itu buat bahwa artikel itu se natural mungkin, alias tidak mengada-ngada. Kita menulis itu tujuannya untuk dibaca orang, bukan dibaca mesin.

Banyak orang yang beranggapan bahwa kita harus menebar banyak kata kunci, baik di awal, tengah, atau akhir sebuah artikel.

Anggapan itu sebenarnya benar tapi juga kurang begitu tepat. Sekarang itu google lebih pintar, jadi Google itu tau kata-kata yang berhubungan dengan kata kunci yang kita tembak.

Misal seperti ini, saya membuat artikel dengan judul cara menulis artikel, nah kalimat yang berhubungan / related itu seperti cara membuat konten, cara membuat artikel, cara menulis yang baik dan benar.

Nah, daripada saya mengulang kata kunci yang sama berulang kali yaitu cara menulis artikel, lebih baik saya meratakan dengan berbagai macam sugesti keyword yang berhubungan.

Jadi, artikel kita itu terkesan natural di mata google, tidak perlu khawatir kata kunci yang kita tembak itu tidak masuk page one.

Jika artikel yang kamu riset itu sedikit pesaing, dan artikel kamu buat se baik mungkin maka saya yakin dalam waktu 1 bulan artikel itu sudah bisa page one.

Artikel Terkait : Gratis 8 Panduan Facebook Marketing!

Tapi, jika kata kunci yang kamu bidik itu memiliki pesaing kuat maka artikel yang dibuatpun harus sangat-sangat berkualitas, dan paling lengkap dibanding dengan kompetitor (baca lagi bagian ke dua).

Jadi, pada intinya adalah buat konten yang senatural mungkin dan buat manusia yang membaca itu merasa nyaman dan mudah memahaminya.

Menyebar kata kunci dengan beragam related keyword tersebut juga sebenarnya salah satu strategi SEO yaitu SEO On Page.

Selain itu juga, kita bisa mengoptimasi gambar yang kita upload. Jadi, gambar yang kita upload itu pastikan berhubungan dengan konten yang dibuat. Setelah itu kasih nama gambar tersebut berdasar keyword yang kita bidik.

Misal, kata kunci yang dibidik adalah cara bermain badminton, maka gambarnya bisa kita beri nama cara-bermain-badminton.jpg. Jangan gunakan spasi untuk penulisan gambar, sebaliknya gunakan setrip (-) atau underscors (_).

Jangan lupa juga untuk memberikan caption dan deskripsi pada setiap gambar yang diupload. Gunakan kata-kata yang senatural mungkin, dan ingat jangan overload kata kunci, gunakan sewajarnya saja.

Lalu bagaimana menulis artikel untuk toko online?
Salah satu toko online yang menurut saya SEO On Page sangat bagus adalah bhinneka. Mereka memberikan ulasan produk dengan sangat detail, baik review maupun spesifikasinya.

Artikel deskripsi seperti itulah yang sangat disukai oleh mesin pencari, karena dengan penjelasan yang lengkap maka akan memberikan informasi yang lebih kepada calon konsumen mereka.

Berbeda perkara bila kita bandingkan  dengan toko online lain seperti lazada, blibli, dll. Mereka memiliki banyak sekali seller-seller yang menjual di toko tersebut, jadi dari segi SEO On Page terutama deskripsi produk bisa dikatakan agak “asal-asalan”.

Kalau bhinneka ya hanya mereka yang menjual di toko mereka, jadi dari segi kualitas konten sangat berkualitas. Lengkap dengan gambar/foto yang jelas serta video review yang juga lengkap.

4. Gunakan Judul Yang Menarik
Judul bisa dikatakan sebagai “ujung tombak” agar artikel kita mau dibaca orang. Bagaimana tidak? Hal pertama yang dibaca calon pengunjung kita ya title artikel kita.

Jadi, bisa dipastikan bahwa judul yang menarik itu mutlak diperlukan supaya orang mau berkunjung di artikel kita.

Meskipun dari segi kualitas konten kita menang, menarik, lengkap, tapi kalau judulnya sudah tidak menarik maka otomatis orang akan enggan untuk membaca artikel kita. Lebih-lebih jika metode pemasaran kita fokus menggunakan sosial media. Judul yang menarik itu mutlak!

Karena pentingnya judul yang menarik ini maka tipsnya adalah sebagai berikut :

a. Judul yang spesifik =  bukan general
Buatlah judul yang to the point, tidak berbelit-belit.

To the point disini bukan berarti judulnya pendek lo ya. Misal, di artikel sebelumnya saya membuat artikel berjudul "8 Bisnis online yang patut di coba”

Judul itu meskipun panjang tapi to the point. Berbeda jika saya membuat judul yang lebih singkat misal “Cara mencari uang di internet”. Nah, itu meskipun singkat tapi masih sangat general bukan?

Kalau judul yang pertama kan jelas, bahwa dalam artikel itu menunjukkan ada 44 ide peluang untuk bisnis online dengan modal kecil, dan itu bisa dikerjakan dari rumah. Meskipun itu lebih panjang tapi lebih to the point bukan?

Nah, itu dia maksud saya. Menentukan judul artikel itu bisa belakangan saja, tidak usah diawal penulisan.

Setelah kita menulis panjang lebar maka baru deh kita mencoba membuat judul yang menarik berdasar tulisan yang kita buat. Kalau kita membuat judul diawal maka secara tidak langsung kita membatasi pembahasan di artikel kita itu sendiri.

b. Judul artikel mengandung Pro dan Kontra
Menggunakan judul yang mengundang pro dan kontra ini juga cukup penting untuk membuat orang lain tertarik dengan artikel kita..

Meskipun begitu kita tidak boleh asal dalam membuat pro dan kontra. Apalagi jika kita membuat judul yang berbau HOAX hanya untuk mendulang traffik.

Ingat pembahasan sebelumnya, tulislah artikel yang bermanfaat dan tidak mengandung hoax. Karena apa?

Misal, jika banyak orang yang terpengaruh dengan tulisan kita, dan dia menyebarkannya padahal itu bohong bukankah kredibilitas kita yang akan anjlok?

Bukan hanya itu, kedudukan kita dimata Tuhan juga akan menurun = tidak berkah.

Contoh lain misalkan “Blogger vs WordPress: Bagus mana buat Blogging?”, atau “Samsung VS Apple, Pilih mana?”.

Jelas judul tersebut sangat kontroversi, dimana keduanya memiliki “fansbase” masing-masing. Nah, kita bisa menjadikan artikel yang kita buat itu sebagai ajang diskusi tapi bukan ajang untuk bully atau mengejek.

c. Gunakan kata tutorial, panduan, jurus jitu, atau angka
Nah jika artikel kita membahas tentang panduan maka tidak ada salahnya jika kita memasukkannya dalam judul artikel. Ini bahkan baik.

Misal “8 Panduan Gratis Facebook Marketing“. Nah contoh tersebut sudah sangat jelas bukan?

Dengan menggunakan angka itu menunjukkan bahwa artikel kita itu sangat spesifik membahas tentang facebook marketing. Selain itu orang yang membaca judul tersebut sudah pasti tahu bahwa itu berisi panduan.

Dalam bahasa inggris judul jenis ini disebut dengan procedural text.

Nah mungkin itu saja tips yang biasa saya lakukan untuk membuat artikel yang menarik. Tapi, itu hanya sekedar tips saja. Lebih baik lagi jika kita memiliki gaya penulisan sendiri yang unik.

Semoga bermanfaat..

0 Response to "Beberapa Cara Membuat Artikel Yang Menarik"

Post a Comment